Ulasan cerita sebelumnya: Naoki cedera, alhasil Risa dengan ditemani oleh sahabatnya pergi menjenguknya, eh ternyata di sana mereka bertemu dengan si Kembar dan Maki begitu terkejut melihat GeunSuk yang begitu dekat dengan Naoki. Hari itu adalah pertama kali Maki dapat melihat GeunSuk secara dekat, dia pun dapat melihat ekspresi GeunSuk yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Yang belum pernah nyimak liat aja Ah ! part 2
Jadwal pertandingan sepakbola
akhirnya sudah fix. Ken dan Kei mulai sibuk berlatih, sebagai manager
sepakbola, Nana dan Ena seperti tahu apa yang harus mereka lakukan. Aku tidak
ambil bagian dengan kesibukan mereka. Aku lebih memilih menyendiri di atap
sekolah. Kegiatan itu memang sering kulakukan untuk menghabiskan waktuku
sendiri di atap sekolah saat tidak bersama sahabatku. Aku sering tidur-tiduran
menatap langit biru yang terasa sangat dekat. Sekali dua aku melompat-lompat,
seperti hendak meraih awan-awan yang terkadang bentuknya unik-unik.
Aku mengambil ponselku, memasang
earphone di telingaku. Baru saja aku akan menekan tombol play, samar-samar
kudengar suara orang bernyanyi. Suara yang samar-samar itu terdengar sangat
indah. Aku berjalan pelan-pelan sambil mencoba mencari arah suara tersebut.
Setelah jalan mengendap-endap,
aku mendapati suara itu semakin jelas, semakin dekat dapat kulihat orang itu
berbaring dengan mengangkat sebelah kakinya sedangkan sebelahnya dia julurkan
di lantai. Kedua kakinya dia hentakkan seperti sedang mengikuti irama lagu yang
sedang dia nyanyikan. Aku sangat penasaran, aku semakin mendekatinya
perlahan-lahan. Orang itu menutup matanya dengan buku, aku mencoba mendekatinya
memicingkan mata memperhatikan apa yang mungkin bisa kukenali, masih dengan
rasa penasaran yang memuncak. Semakin dekat…
Tiba-tiba orang itu terdiam, aku
langsung bersembunyi. Terdengar suara dia berlari dan BLAAAM…. Pintu tertutup.
Sepertinya orang itu sudah pergi, masih terdengar jelas suara kakinya yang
menghentakkan kakinya di anak tangga dengan semangat. Aku rasa dia kebelet
pipis, aku tersenyum geli.
Aku keluar dari persembunyianku,
kuperhatikan tempat dimana orang tadi berbaring. Buku, ponsel serta headsetnya
dia tinggalkan begitu saja. Aku mengambil buku yang tergeletak dalam posisi
terbuka di lantai. Aku tidak bisa membaca judul buku itu karena ditulis tidak
dengan tulisan hiragana, katakana, kanji ataupun romanji. Bentuk tulisannya
asing menurutku, huruf ‘O’-nya banyak sekali apalagi bentuk-bentuk hurufnya
menyerupai paku. Aku menyerah, perhatianku sekarang tertuju ke ponsel yang
tergeletak di lantai, sambil menjongkok aku meraih ponsel itu. Sedikit ragu,
aku membukanya, ternyata playlist lagunya masih terbuka, tanpa pikir panjang kupakai
headset yang tergeletak di samping ponsel tersebut lalu kusentuh tombol play.
Aku langsung terhanyut mendengarkan lagu yang menurutku sangat bagus itu. Aku sampai menutup mata menikmati lagu itu
dan tanpa kusadari aku tertidur. Ketika aku terbangun, aku mendapati secarik
kertas bertuliskan huruf-huruf persis seperti huruf yang terdapat pada buku
orang tadi di pangkuanku. Tulisan itu diakhiri dengan emoticon senyum, aku
benar-benar penasaran dengan artinya.
***
Aku selalu membawa kertas itu
kemana-mana. Semenjak aku mendapatkan kertas itu, aku tak pernah lagi mendengar
suara orang itu menyanyi di atap sekolah. Padahal aku ingin sekali mendengar
suaranya. Aku bahkan belum sempat melihat wajahnya.
Sambil menunggu Nana dan Ena yang
sibuk menjadi manager dadakan, aku memandangi kertas itu berkali-kali.
“Wah… kamu bisa nulis hangul
yah?” Tiba-tiba Naoki datang menyapaku, dia mengambil tempat duduk tepat di
sampingku.
“Hangul? Apa itu?” tanyaku
bingung.
“Hangul itu nama tulisan yang kau
pegang itu, itu tulisan Korea, kamu nggak tahu? Lalu bagaimana kamu …”
“Ini bukan tulisanku…” aku
langsung meluruskan pemahaman Naoki. “ Kamu bisa membacanya?”
Naoki menggeleng-gelengkan
kepalanya.” Aku tidak bisa tulisan
korea, tapi aku mengerti sedikit-sedikit bahasanya. Terkadang GeunSuk
mengajariku.” Naoki tiba-tiba tertegun.” Oh!” sahutnya tiba-tiba. Kertas di
tanganku sampai hampir terlepas karena terkejut.
“Maaf, aku terlalu bersemangat.
Kenapa kamu nggak tanyain GeunSuk aja, dia pasti bisa baca.”
Aku melongo beberapa detik. Benar
juga, GeunSuk kan orang Korea, pasti bisa baca tulisan ini. Aku tersenyum puas
ke Naoki.
“Misuzaki, bisa minta tolong…”
***
“Horikita!” Naoki
melambai-lambaikan tangannya.
Nana, Ena dan Risa memandangiku.”
Tenang, ini tidak seperti yang kalian pikirkan.” Aku hanya tersenyum menanggapi
tatapan mereka.
Naoki mendekati kami, sekilas dia
menatap Risa, tapi Risa mengalihkan pandangannya.”Aku sudah tanyain ke GeunSuk,
hanya saja dia hanya bilang itu artinya, jangan suka tidur sembarangan.”
“Cuma itu? Tulisan ini panjang
banget, masa hanya itu?” aku benar-benar kecewa.
“Hmm… yah aku juga udah bilang
kayak gitu, tapi dia hanya bilang kayak gitu sambil berkali-kali menahan
ketawanya.”
“Menahan ketawa?” aku sedikit
terganggu dengan reaksi GeunSuk yang diceritakan Naoki.
“Maaf Horikita, aku tidak banyak
membantu.” Naoki merasa tidak berguna, sekilas dia menatap Risa lagi, tapi Risa
melihat kea rah lain.
“Baiklah…aku duluan..Jya..”
“Tulisan apa sih itu?” Risa
tiba-tiba saja bersuara setelah sedari tadi menjadi anak super kalem.
“Ini namanya Hangul-tulisan
korea, ada seseorang yang menuliskan ini untukku, tapi aku nggak tahu apa
artinya.”
“Ah! Aku punya teman orang Korea,
kalau kamu mau ntar kita tanya ke dia aja.” Ena tersenyum padaku.
“Oh iya! Hyori! Mau tanya lewat
apa?”
“Gampang, Hyori selalu memeriksa
emailnya setiap saat.”
***
“Bagaimana? Apa Hyori udah membalasnya?” tanyaku dua hari
kemudian ke Ena.
“Ah! Iya! Aku lupa! Hyori dari
kemarin sibuk, jadi belum sempat balas, hanya saja tadi malam dia bilang sudah
mengirimkan balasannya. Ayo kita cek.”
“Aku ikut.” Nana mengikuti aku
dan Ena ke ruang komputer.
Aku benar-benar penasaran dengan
artinya sampai jantungku berdegup.
“Ah… kerongkonganku kering, aku
ambil minum dulu.” Kataku.
Aku segera keluar meninggalkan
mereka, saat akan keluar aku berpapasan dengan GeunSuk. Tapi dia sepertinya
tidak melihatku, masih dengan headset di telinganya serta buku di tangannya.
Hanya waktu di rumah Naoki saja dia terlihat normal.
Aku minum seperti orang dehidrasi.
Segera aku berlari ke ruang komputer. Sesampai di sana, aku melihat Nana dan
Ena yang cengengesan, sepertinya mereka sudah membaca arti tulisan itu.
“Apa kalian sudah membacanya?”
Nana dan ena nyengir sambil
mengangguk semangat.” Artinya ‘WOW’ banget Maki.” Ena menggerak-gerakkan mouse
membuat layar yang tadinya gelap menjadi terang menampakkan apa yang ada
dibaliknya.
Aku mulai membaca arti tulisan
itu dengan seksama.
Hi! Kamu tertidur lagi?
Apa kamu jelmaan putri tidur? hehe
Sepertinya kamu senang sekali terlelap yah…
Ah! Kali ini karena kamu mendengar laguku yah?… kamu suka? Itu lagu
buatanku loh?
Hmm… sebenarnya aku selalu ingin membangunkanmu, tapi… kamu benar-benar
manis saat tertidur.
Dan aku pasti akan terpaku menatapmu sampai kau terbangun, kamu tidak
sadar kan kalau aku selalu melihatmu?
Tak apa-apa, karena aku bahagia hanya dengan menatapmu saja.
Jangan suka tertidur sembarangan yah putri tidurku… :)
“Ehem..ehem.. ada yng punya
secret admirer nih…” Ena mulai mengolok-olokku.
“Siapa yah kira-kira orangnya?”
Nana menyenggol-nyenggol badanku.
Aku hanya terdiam, mana aku tahu?
To be continued...
suka,,,suka,,,suka,,,,,
BalasHapusasik...asik..asik
Hapus