Kamis, 28 Maret 2013

Hear Me

Time to talk about MOvie!! yay!!

Well Well... kali ini aku mau bahas movie dari negara berbahasa Mandarin ...

Ok.. dari judulnya aja "HEAR ME" buat aku penasaran ama ceritanya... alhasil aku pun coba-coba aja melihat movie ini sekilas, paling tidak lihat pemainnya siapa aja. Walaupun aku nggak familiar ama aktris atau aktor Taipei, tapi paling tidak aku tahu si Chen Yihan (lawan maen SiWon dan DongHae di Skip Beat!) dan si Eddy Peng/ Peng Yuyan yang sempat maen di drama "Tomorrow" yang dipenuhi dengan alunan melodi musik yang masih kerap aku dengar ampe sekarang.

Cerita yang awalnya sedikit "ngebosenin" ini karena sunyi banget, semakin lama di tonton malah sempat buat aku nangis dan tertawa terpingkal-pingkal. Cerita ini dipenuhi dengan "Sign Language" so... selama nonton mungkin kita akan mengepresentasikan sendiri suara yang kemungkinan timbul dari obrolan mereka, emosi mereka, tawa mereka, kesedihan mereka, coz... semua diekspresikan dalam "kesunyian".

Wait wait... ini bukan "silent" movie. Hanya saja, kita akan dibawa belajar mencerna berbagai "sign language" karena ada kesalah pahaman diantara kedua tokoh di dalam cerita ini. How come?

Let me tell you little bit about this story.. 
so.. Cerita ini berawal dari pertemuan Tian Kuo (Peng Yuyan) si pengantar makanan dengan Yang Yang (Chen Yihan) di "swimming pool" dimana Kakak Yang Yang, Xiao Peng, biasa berlatih. Tian Kuo terpesona saat pertama kali melihat Yang Yang dan yah.. begitulah dia jatuh cinta pada pandangan pertama. Lucunya, Tian Kuo bertemu Yang Yang saat Yang Yang sedang berkomunikasi dengan Xiao Peng menggunakan "sign language"  dan Yang Yang ajaibnya, bertemu Tian Kuo untuk kedua kalinya, saat Tian Kuo sedang berbicara dengan pelanggannya yang "deaf" menggunakan "sign language" ....so  bisa ditebak. Both of them mengira kalau salah satu dari mereka "deaf".  Jadi... Saat berdua, Tian Kuo selalu menggunakan "sign language" sewaktu mengobrol dengan Yang Yang, Yang Yang pun selalu membalasnya dengan "sign language". Perjumpaan mereka bisa dibilang cukup singkat, tapi tanpa mereka sadari mereka saling memikirkan satu sama lain. Well... yeah.. Mereka Jatuh Cinta... 

Ok... sedikit tentang sisi romantisnya.. aku nggak mau panjang lebar, bagi yang penasaran sila di tonton. Saatnya sekarang aku mau bahas " advise" dari movie ini. Yang Yang yang pada dasarnya terlahir normal membiasakan dirinya menggunakan bahasa tubuh untuk dapat menjadi telinga bagi kakanya, dia bahkan melupakan tentang dirinya karena dia sangat mengkhawatirkan Kakaknya. Kebaikan Yang Yang ternyata membuat Xiao Peng tertekan. Xiao Peng yang seharusnya menjaga Yang Yang, memanjakannya, mengurusnya malah seperti bergantung ke Yang Yang. Perasaan itu meluap saat dia suatu ketika mengalami suatu kecelakaan karena terlelap di rumah saat terjadi kebakaran. Akibat banyaknya asap yang terhirup, karirnya sebagai perenang, untuk beberapa saat harus tertunda. Dia sempat frustasi dan terkesan marah ke Yang Yang. Yang Yang sempat merasa dia dibenci oleh Kakaknya, padahal Xiao Peng frustasi bukan karena dia tidak dapat ikut lomba tetapi lebih karena dia tidak ingin mengecewakan Yang Yang yang begitu membanggakannya. Di bagian inilah aku menangis, curhatan dua orang saudara yang saling "menyayangi" so touching..
Aku menggaris bawahi kata-kata Yang Yang "Jika kita terlahir kembali, maukah kamu tetap menjadi Kakakku?"

Voila... bagian terakhir yang ingin aku bahas adalah bagian yang paling kusukai. Saat... Tian Kuo yang sempat dilanda ke-"galau"an yang sangat karena Yang Yang tak ingin berhubungan dengannya. Orang tua-nya sampai kuatir dibuatnya. Dengan gaya khas orang tua, ayahnya mendekatinya dan menanyakan perihal isi hatinya perlahan-lahan. Akhirnya Tian Kuo mau berkata jujur pada ayahnya. Ibunya yang akhirnya mengetahui kalau Tian Kuo suka dengan gadis "deaf" sempat shock. Tapi... melihat anaknya yang hidup segan mati tak mau, akhirnya sebagai orang tua mereka hanya bisa memberi "dukungan" ...yang penting anaknya bahagia.

Tian Kuo yang begitu bahagia mendapat ijin dari kedua orang tuanya, langsung pergi menemui Yang Yang. Tian Kuo mencoba melatih kata-kata apa yang akan dia ucapkan ke Yang Yang, sayangnya tanpa ia ketahui, Yang Yang yang notabennya memang bisa mendengar, mendengar isi hati Tian Kuo. Mengetahui hal itu, Yang Yang sangat tersentuh sampai tanpa sadar ia meneteskan air mata. Tapi... saat itu Tian Kuo masih belum menyadari kalau Yang Yang mendengar ucapannya. Dia pun bertanya ke Yang Yang menggunakan bahasa tubuh perihal keinginannya mengajak Yang Yang menemui orang tuanya. Yang Yang pun menjawabnya dengan bahasa tubuh mencoba memancing Tian Kuo untuk jujur, sayangnya Tian Kuo masih belum siap mengungkapkan isi hatinya langung saat itu. Bagian ini lucu menurutku, tapi lebih lucu lagi saat Tian Kuo membawa Yang Yang menemui orang tua-nya.  Orang tuanya yang sangat antusias melihat calon menantunya sampai membuat beberapa tulisan, karena mereka tidak bisa menggunakan bahasa tubuh... sungguh lucu... tingkah kedua orang tuanya... kkkkk









Well.. cerita setelahnya yah... gitu deh... yang penting Happy Ending lah... hehe

Kata-kata penutup di film ini...Love and Dream are miraculous, they don't need to be heard, to be said, or translated

so cukup sekian dariku hari ini... 
Xie Xie..