Minggu, 27 Januari 2013

Ah ! part 3



Ulasan cerita sebelumnya: Naoki cedera, alhasil Risa dengan ditemani oleh sahabatnya pergi menjenguknya, eh ternyata di sana mereka bertemu dengan si Kembar dan Maki begitu terkejut melihat GeunSuk yang  begitu dekat dengan Naoki. Hari itu adalah pertama kali Maki dapat melihat GeunSuk secara dekat, dia pun dapat melihat ekspresi GeunSuk yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Yang belum pernah nyimak liat aja Ah ! part 2

Jadwal pertandingan sepakbola akhirnya sudah fix. Ken dan Kei mulai sibuk berlatih, sebagai manager sepakbola, Nana dan Ena seperti tahu apa yang harus mereka lakukan. Aku tidak ambil bagian dengan kesibukan mereka. Aku lebih memilih menyendiri di atap sekolah. Kegiatan itu memang sering kulakukan untuk menghabiskan waktuku sendiri di atap sekolah saat tidak bersama sahabatku. Aku sering tidur-tiduran menatap langit biru yang terasa sangat dekat. Sekali dua aku melompat-lompat, seperti hendak meraih awan-awan yang terkadang bentuknya unik-unik.
Aku mengambil ponselku, memasang earphone di telingaku. Baru saja aku akan menekan tombol play, samar-samar kudengar suara orang bernyanyi. Suara yang samar-samar itu terdengar sangat indah. Aku berjalan pelan-pelan sambil mencoba mencari arah suara tersebut.
Setelah jalan mengendap-endap, aku mendapati suara itu semakin jelas, semakin dekat dapat kulihat orang itu berbaring dengan mengangkat sebelah kakinya sedangkan sebelahnya dia julurkan di lantai. Kedua kakinya dia hentakkan seperti sedang mengikuti irama lagu yang sedang dia nyanyikan. Aku sangat penasaran, aku semakin mendekatinya perlahan-lahan. Orang itu menutup matanya dengan buku, aku mencoba mendekatinya memicingkan mata memperhatikan apa yang mungkin bisa kukenali, masih dengan rasa penasaran yang memuncak. Semakin dekat…
Tiba-tiba orang itu terdiam, aku langsung bersembunyi. Terdengar suara dia berlari dan BLAAAM…. Pintu tertutup. Sepertinya orang itu sudah pergi, masih terdengar jelas suara kakinya yang menghentakkan kakinya di anak tangga dengan semangat. Aku rasa dia kebelet pipis, aku tersenyum geli.
Aku keluar dari persembunyianku, kuperhatikan tempat dimana orang tadi berbaring. Buku, ponsel serta headsetnya dia tinggalkan begitu saja. Aku mengambil buku yang tergeletak dalam posisi terbuka di lantai. Aku tidak bisa membaca judul buku itu karena ditulis tidak dengan tulisan hiragana, katakana, kanji ataupun romanji. Bentuk tulisannya asing menurutku, huruf ‘O’-nya banyak sekali apalagi bentuk-bentuk hurufnya menyerupai paku. Aku menyerah, perhatianku sekarang tertuju ke ponsel yang tergeletak di lantai, sambil menjongkok aku meraih ponsel itu. Sedikit ragu, aku membukanya, ternyata playlist lagunya masih terbuka, tanpa pikir panjang kupakai headset yang tergeletak di samping ponsel tersebut lalu kusentuh tombol play. Aku langsung terhanyut mendengarkan lagu yang menurutku sangat bagus itu.  Aku sampai menutup mata menikmati lagu itu dan tanpa kusadari aku tertidur. Ketika aku terbangun, aku mendapati secarik kertas bertuliskan huruf-huruf persis seperti huruf yang terdapat pada buku orang tadi di pangkuanku. Tulisan itu diakhiri dengan emoticon senyum, aku benar-benar penasaran dengan artinya.
***
Aku selalu membawa kertas itu kemana-mana. Semenjak aku mendapatkan kertas itu, aku tak pernah lagi mendengar suara orang itu menyanyi di atap sekolah. Padahal aku ingin sekali mendengar suaranya. Aku bahkan belum sempat melihat wajahnya.
Sambil menunggu Nana dan Ena yang sibuk menjadi manager dadakan, aku memandangi kertas itu berkali-kali.
“Wah… kamu bisa nulis hangul yah?” Tiba-tiba Naoki datang menyapaku, dia mengambil tempat duduk tepat di sampingku.
“Hangul? Apa itu?” tanyaku bingung.
“Hangul itu nama tulisan yang kau pegang itu, itu tulisan Korea, kamu nggak tahu? Lalu bagaimana kamu …”
“Ini bukan tulisanku…” aku langsung meluruskan pemahaman Naoki. “ Kamu bisa membacanya?”
Naoki menggeleng-gelengkan kepalanya.”  Aku tidak bisa tulisan korea, tapi aku mengerti sedikit-sedikit bahasanya. Terkadang GeunSuk mengajariku.” Naoki tiba-tiba tertegun.” Oh!” sahutnya tiba-tiba. Kertas di tanganku sampai hampir terlepas karena terkejut.
“Maaf, aku terlalu bersemangat. Kenapa kamu nggak tanyain GeunSuk aja, dia pasti bisa baca.”
Aku melongo beberapa detik. Benar juga, GeunSuk kan orang Korea, pasti bisa baca tulisan ini. Aku tersenyum puas ke Naoki.
“Misuzaki, bisa minta tolong…”
***
“Horikita!” Naoki melambai-lambaikan tangannya.
Nana, Ena dan Risa memandangiku.” Tenang, ini tidak seperti yang kalian pikirkan.” Aku hanya tersenyum menanggapi tatapan mereka.
Naoki mendekati kami, sekilas dia menatap Risa, tapi Risa mengalihkan pandangannya.”Aku sudah tanyain ke GeunSuk, hanya saja dia hanya bilang itu artinya, jangan suka tidur sembarangan.”
“Cuma itu? Tulisan ini panjang banget, masa hanya itu?” aku benar-benar kecewa.
“Hmm… yah aku juga udah bilang kayak gitu, tapi dia hanya bilang kayak gitu sambil berkali-kali menahan ketawanya.”
“Menahan ketawa?” aku sedikit terganggu dengan reaksi GeunSuk yang diceritakan Naoki.
“Maaf Horikita, aku tidak banyak membantu.” Naoki merasa tidak berguna, sekilas dia menatap Risa lagi, tapi Risa melihat kea rah lain.
“Baiklah…aku duluan..Jya..”
“Tulisan apa sih itu?” Risa tiba-tiba saja bersuara setelah sedari tadi menjadi anak super kalem.
“Ini namanya Hangul-tulisan korea, ada seseorang yang menuliskan ini untukku, tapi aku nggak tahu apa artinya.”
“Ah! Aku punya teman orang Korea, kalau kamu mau ntar kita tanya ke dia aja.” Ena tersenyum padaku.
“Oh iya! Hyori! Mau tanya lewat apa?”
“Gampang, Hyori selalu memeriksa emailnya setiap saat.”
***
“Bagaimana? Apa  Hyori udah membalasnya?” tanyaku dua hari kemudian ke Ena.
“Ah! Iya! Aku lupa! Hyori dari kemarin sibuk, jadi belum sempat balas, hanya saja tadi malam dia bilang sudah mengirimkan balasannya. Ayo kita cek.”
“Aku ikut.” Nana mengikuti aku dan Ena ke ruang komputer.
Aku benar-benar penasaran dengan artinya sampai  jantungku berdegup.
“Ah… kerongkonganku kering, aku ambil minum dulu.” Kataku.
Aku segera keluar meninggalkan mereka, saat akan keluar aku berpapasan dengan GeunSuk. Tapi dia sepertinya tidak melihatku, masih dengan headset di telinganya serta buku di tangannya. Hanya waktu di rumah Naoki saja dia terlihat normal.
Aku minum seperti orang dehidrasi. Segera aku berlari ke ruang komputer. Sesampai di sana, aku melihat Nana dan Ena yang cengengesan, sepertinya mereka sudah membaca arti tulisan itu.
“Apa kalian sudah membacanya?”
Nana dan ena nyengir sambil mengangguk semangat.” Artinya ‘WOW’ banget Maki.” Ena menggerak-gerakkan mouse membuat layar yang tadinya gelap menjadi terang menampakkan apa yang ada dibaliknya.
Aku mulai membaca arti tulisan itu dengan seksama.
Hi! Kamu tertidur lagi?
Apa kamu jelmaan putri tidur? hehe
Sepertinya kamu senang sekali terlelap yah…
Ah! Kali ini karena kamu mendengar laguku yah?… kamu suka? Itu lagu buatanku loh?
Hmm… sebenarnya aku selalu ingin membangunkanmu, tapi… kamu benar-benar manis saat tertidur.
Dan aku pasti akan terpaku menatapmu sampai kau terbangun, kamu tidak sadar kan kalau aku selalu melihatmu?
Tak apa-apa, karena aku bahagia hanya dengan menatapmu saja.
Jangan suka tertidur sembarangan yah putri tidurku… :)
“Ehem..ehem.. ada yng punya secret admirer nih…” Ena mulai mengolok-olokku.
“Siapa yah kira-kira orangnya?” Nana menyenggol-nyenggol badanku.
Aku hanya terdiam, mana aku tahu?

To be continued...

2 komentar:

LeeAne butuh saran dan komentarnya...
Berkomentarlah dengan bahasa baik And no SARA yah guys :)