Awalnya tak ada keinginan untuk menulis di blog, tapi hari ini ada special request from my best friend. Jadi untuk kumpulan tweet-tweet sepertinya akan aku tunda untuk beberapa waktu, masih banyak stock sih, cuma lagi malas aja buat di post, hehe...
Ok, sebenarnya hari ini aku mau bahas film, setelah lama tidak menampakkan diri di blog aku ingin mengawalinya dengan membahas film yang baru saja aku tonton kemarin, serasa ketinggalan sih soalnya film ini udah lama banget (tahun 2006). Bagi yang udah nonton tentu tahu bagaimana bagusnya film ini. Film bergenre komedi tapi buat aku cari-cari tisu ini ceritanya diangkat dari kehidupan sehari-hari, berkisah tentang kehidupan keluarga yang sangat menyentuh (tapi bukan cerita kayak kabhi khushie kabhi gham atau film keluarga lainnya versi India yah, hehe)... cerita ini pure mengenai bagaimana sudut pandang seorang anak tentang orang tuanya... cool man, hehe, whatever,...
Cerita ini berkisah tentang kehidupan Tom Yeo, adiknya Jerry Yeo (Tom & Jerry), serta sahabat Tom_ ChengCai. Cerita yang disertai narasi polos dari Jerry ini, bercerita tentang bagaimana sikap orang tua serta pendidik sangat mempengaruhi sikap anak-anak.
Tom dan Jerry adalah kakak adik yang berasal dari keluarga berkecukupan, bapaknya merupakan pegawai penting di perusahaan dengan proyek ratusan juta dolar, sedangkan ibunya merupakan editor majalah yang handal. Sayang, mereka kurang menghargai bakat anak-anaknya. menurut mereka_ yang pada dasarnya orang yang pintar_, prestasi itu adalah mendapatkan nilai bagus, juara di kelas dan prestasi-prestasi sejenis lainnya. Kehebatan Tom sebagai blogger dan adiknya sebagai pemeran utama sandiwara sekolah, ditanggapi hanya sebelah mata. Mereka juga tidak memberikan contoh layaknya orang tua yang baik, banyak aturan yang mereka buat, tapi mereka langgar sendiri dengan berbagai alasan orang dewasa yang sangat dibuat-buat. ketika ada sesuatu yang berada di luar keinginan mereka, mereka akan menghukum anaknya tanpa bertanya terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi. Mengetahui suara mereka tak pernah didengar dan ditanggapi, Tom dan Jerry akhirnya memilih untuk diam ketika orang tua mereka meng-investigasi mereka. Tom yang sudah berusia 15 tahun malah mempunyai kebiasaan menjawab ( sebenarnya diperoleh dari kedua orang tuanya) dengan kata "Ah", "Hmm", "Oh"... serta kata-kata yang dalam film itu dibilang gaul seperti "so lame", "cool man", "whatever", kata-kata anak ABG, yang coba dipraktekkan dengan paksa oleh si Ayah untuk menarik perhatian anaknya,hehe.
Lain halnya keluarga Tom dan Jerry yang kurang perhatian, ChengCai setiap hari mendapatkan pukulan dari Bapaknya yang mantan napi. Bukan karena tidak sayang, Bapaknya hanya tidak tahu bagaimana cara menunjukkan rasa sayang yang sebenarnya pada anaknya. Aku tidak tahu kenapa bapaknya begitu, tapi mungkin saja karena dia juga di didik dengan kekerasan, sehingga ketika mau mengungkapkan rasa sayang dia malah menunjukkannya dengan kekerasan (jujur, aku kasihan banget ama bapak ini,...). Bagian yang paling aku ingat dari kisah ini, adalah saat Bapaknya bertengkar dengan anaknya sampai tas ChengCai sobek. Bapak yang merasa bersalah ini mencoba mencari tas pengganti dengan uang hanya 20 dolar. Dengan keterbatasan dana itu si Bapak akhirnya mendapatkan sebuah tas yang bergambar "kura-kura Ninja", tas yang cocok buat anak SD itu tentu saja langsung ditolak oleh ChengCai yang baru Gede, bagian ini menyedihkan, apalagi saat dimana akhirnya ChengCai akhirnya sadar dengan sikap kasarnya kepada Bapaknya sesaat setelah Bapaknya meninggal. Tanpa pikir panjang dia memakai tas so lame itu. Memang penyesalan itu selalu datang terakhir. Walaupun Bapaknya telah membuat ChenCai menjadi anak yang kasar, tapi pada dasarnya Bapaknya sangat mencintainya, yang diinginkannya hanya bagaimana supaya ChengCai menjadi anak sukses sehingga tidak seperti dia yang so lame. Sangat menyentuh ketika dengan susah payah Bapakanya mencarikan ChengCai sekolah pengganti setelah dikeluarkan, 100 sekolah menolak. Tak heran pengajuannya ditolak, ketika diminta 3 alasan kenapa sekolah harus menerima ChengCai Bapaknya dengan serius menjawab ,"alasan pertama, aku adalah orang tidak berpendidikan, dia sudah 15 tahun, kasihan kalau dia tidak sekolah, aku tidak mau dia seperti aku. alasan kedua dan ketiga sama seperti alasan pertama."...
Seperti biasa, pada tahap akhir cerita, orang tua Jerry dan Tom akhirnya sadar dengan kesalahan mereka, mereka begitu terenyuh setelah membaca curhatan hati Tom di blog, dan merasa tersentil dengan kepolosan Jerry. Banyak hal-hal lucu mengenai cerita keluarga ini, seperti bagaimana Tom dan Pembantunya taruhan saat kedua orang tuanya bertengkar, Tom taruhan Ibunya pasti akan bilang cerai dan Ibunya benar-benar mengatakannya untuk kesekian kalinya, serta bagaima polosnya Jerry yang meng-sms kedua orang tuanya secara bersamaan menggunakan ponsel orangtuanya masing-masing, karena dia sadar mereka merupakan tipe yang tidak ada yang mau mengalah, ternyata ide isengnya meng-sms " Maafkan aku sayang, I love You." membuat ketegangan di rumah itu reda seketika.
Di luar dari kisah kedua keluarga itu, terdapat juga kisah gurunya yang sebenarnya berdedikasi sebagai Guru, hanya saja belum bisa memahami muridnya. Guru bahasa Cina ini, sangat perfeksionis, dia hanya ingin yang terbaik tapi tidak menghargai usaha muridnya, hal itu yang membuat murid-muridnya tidak menyukainya. Pukulan terberatnya adalah saat dia tidak sengaja menemukan Tom membawa video porno ke sekolah, sontak tangannya memukul Chengcai yang saat itu membela Tom, anak-anak sekelas dengan sigap mengambil foto perkelahian itu layaknya paparazi, kejadian itu membuat Chengcai akhirnya putus sekolah dan Tom mendapatkan hukuman cambuk di depan seluruh murid sekolah (hukuman cambuk ini ternyata menuai pro dan kontra di Singapura). Berita mengenai dia yang mengawali pemukulan membuat sekolah gempar, tetapi Bu Kepsek yang sangat menyukai ketulusannya sebagai Guru tidak menerima pengunduran dirinya. Dari sana dia akhirnya berfikir, bahwa cara mengajarnya salah. Diapun akhirnya berubah dan menjadi guru yang penuh perhatian. Ketegangan di sekolah pun mereda. walaupun tak jarang pula Tom masih disindir oleh teman-temannya karena kasus hukum cambuk itu.
Walaupun akhir dari film ini menyedihkan karena Bapaknya Chengcai meninggal, tapi kisah keluarga Tom dan Jerry serta cerita mengenai sekolahnya berakhir dengan bahagia. Bagaimanapun juga akhirnya ChengCai dapat meneruskan amanah Bapaknya yang akhirnya merestui dia untuk menekuni ilmu beladiri, sehingga dia pun menjadi orang yang ahli untuk bidang itu. Bapak atau pun Ibu Tom dan Jerry pun mulai memperhatikan anak mereka, dan menghargai bakat mereka. Dan Pak Guru, sudah tidak mencaci nilai muridnya yang rendah, tapi malah memberi semangat untuk bisa lebih baik lagi.
Film ini memperlihatkan bagaimana perhatian Orang tua bisa menyetir anak, apakah menjadi anak baik atau tidak. Lingkungan memang sangat berpengaruh. Ketika anak tidak nyaman di rumah, dia akan mencari kenyamanan di luar rumah. Jika hal itu terjadi, tidak ada yang bisa diperbuat oleh orang tua. Orangtua yang hanya bisa menghukum, marah-marah, memukul, dan menyampaikan nasihat dan argumen mereka sendiri tanpa pernah mendengarkan anaknya, hanyalah seperti angin lalu buat anaknya.
Wow!!. banyak pelajaran yang bisa kita petik dari cerita ini, cerita yang kerap terjadi di sekitar kita,...
Yang belum nonton, aku pastikan tidak akan menyesal karena cerita ini lucu banget, namun tak jarang membuat terharu, tapi itu mungkin khusus buat yang mudah tersentuh,..^^...
Baiklah cukup cerita hari ini,....rasanya lega sudah menyampaikan bahasan film ini...
Makasih buat yang udah baca ampe selesai,..^^b
Ahemmmm...akhirnya dirimu kembali...
BalasHapusakhirnya bisa comment, seperti biasa lewat hape ndk gbs comment :_(
bagus nih Ki apalagi ditonton, sy belum pernah nonton padahal udah lama... :D
yup sy sangat merekomendasinya, nonton sekaligus merenung ^^,..bukan cuma hiburan semata,...^^
BalasHapusyah yah Rani juga g ada yang bru tuh sepertinya,..hehe
iya belum ada...mungkin besok biar sekalian sebulan *hayah* hehehe ;)
Hapuseh bener ding, hehe sy terakhir nge-post tanggal 30 atau kalau g salah 31 Maret, hehe,.. tapi udah terlanjur nge-post nih, hehe,..
BalasHapusMirip2 lah yaa pasti perasaannya chengcai ni kek sy... gk sempet bilang i love u, daddy... :')
BalasHapusI'll try to find this movie later...
Sy pikir pilem korea tadinya... soalnya itu yg paling kiri mirip ama mas2 yg main d 200 pons of biuti...
yeah bener-bener inspiratif banget Ma filmnya, dan yeah sy sendiri sedih banget bagian si cengcai... masalahnya bapaknya to meninggal gara-gara nolongin dy yang diamuk masa, sedih banget,...
BalasHapusoh yah kalo liat aslinya g dah Ma, hehe jauuuuuuh ama pemain korea tu, hehe
woow banged dach film nya
BalasHapus