Senin, 21 Januari 2013

Ah ! part 1



“Ah!! Dia melihat ke arahku!!” Risa heboh sekali waktu tatapannya dan Naoki bertemu.

Aku, Nana dan Ena hanya bisa saling tatap sambil menghela nafas melihat kehebohan Risa.  Tak jauh dari Naoki, seseorang menarik perhatianku. Dia adalah GeunSuk  siswa baru  pindahan dari Korea. Anak yang dari awal sudah menarik perhatianku. Dia sangat pendiam, tertutup dan suka tenggelam dengan buku yang selalu setia bersama-nya. Telinganya pun selalu ditutupi oleh Headset, entahlah apa yang selalu dia dengar.
“Maki ! kenapa masih disitu? Ayo! Kamu bisa ketinggalan bis nih!”
Tak kusadari ternyata teman-temanku sudah naik ke bis, aku bergegas mengikuti mereka. Sengaja kupilih tempat duduk dekat jendela. Perlahan-lahan kuperhatikan GeunSuk yang sudah mulai menjauh.
***
“Hei! Tau nggak, hari ini GeunSuk menghebohkan kelasku.” Risa memakan bekal onigirinya dengan semangat sambil tetap bercerita.
“Yah… pelan-pelan ceritanya, nih minum dulu.” Aku begitu tertarik dengan cerita Risa, tapi kucoba untuk menahan diri untuk tidak terlihat antusias.
Diantara kami berempat, hanya Risa yang beda kelas. Awalnya aku kecewa, tapi semenjak Risa sekelas dengan GeunSuk aku merasa ada untungnya juga.
“GeunSuk untuk pertama kalinya presentasi di depan kelas, semua terpikat dengan presentasinya. Dia benar-benar cerdas. Teman-teman cewekku yang lainnya langsung jatuh hati padanya, mereka malah berencana untuk membuat fansclub-nya.”
Aku shock, cerita ini tidak semenarik cerita yang biasanya aku dengar. Risa terus berkicau menceritakan GeunSuk yang tiba-tiba saja menjadi populer karena presentasi-nya yang katanya super hebat.
***
“Eh!! Naoki menembak Misa?”
Kami bertiga heboh mendengar Risa yang sudah kucel berurai air mata.
“Naoki bodoh! Sudah tahu bakalan ditolak tapi dia maksa buat nembak.” Risa masih manyun, ditarik-tariknya kelopak bunga yang sedari tadi dipegangnya.
Kami bertiga hanya terdiam, tak berani mengeluarkan suara apa-pun. Risa benar-benar mengerikan kalau sedang kesal.
“Kalian tahu!” Katanya tiba-tiba melotot kea rah kami satu persatu.
“Dengan sombongnya Misa menarik lengan GeunSuk dan berkata aku suka dia.”
“Apa!!” Aku tanpa sadar berdiri sambil melotot kearah Risa.
Ketiga sahabatku itu melihatku sambil bengong. Aku seketika itu menyadari kehebohanku sendiri, sebelum aku malu aku langsung duduk sambil menyembunyikan mukaku yang sepertinya sudah memerah.
“Kamu suka GeunSuk ?” Risa melihatku penuh selidik.
“Ah… Masa iya sih, kamu nggak sadar Sa,” Nana tersenyum, diikuti Ena yang cekikikan.
“Jadi? Hanya aku yang nggak tahu? Kalian tega ya, nggak bilang-bilang aku.” Risa mulai memonyongkan bibir merasa dikhianati.
“Sebenarnya itu awalnya Cuma tebakan Sa, hanya saja melihat tingkah Maki yang barusan kami jadinya yakin.” Ena sekarang tambah cekikikan.
Aku akhirnya menatap sahabatku itu satu per satu. “Kelihatan yah? Padahal aku udah berusaha nutupin.”
“Kenapa? Kita kan sahabat, kenapa pula kamu nutupin? Aku aja ngasih tahu kalau aku suka Naoki.”
“Maki beda ama kamu Sa, dia malu kalau ketahuan suka sama orang.” Nana yang paling dewasa diantara kami member risa pengertian. Aku akhirnya bisa menghela nafas lega.
“Tapi… aku masih bingung dengan ceritamu Sa, bagaimana bisa si Misa menarik lengan GeunSuk, emangnya Naoki nembak Misa dimana.”
Risa yang tadinya udah mendingin, kembali mendidih.
“Itulah kenapa aku bilang si Naoki itu Baka!!! Dia dengan PD-nya nembak Misa di kelas, saat semua orang sedang ada di kelas. Hampir saja jantungku berhenti berdetak. Dasar NAOKI BAKA!!!”
Risa terus teriak-teriak nggak jelas. Kami tidak berani menggubrisnya, untung saja kami sedang di atap gedung sekolah.
***
Esoknya. Kami seperti biasa berangkat ke sekolah pagi-pagi, karena kami paling anti terlambat. Hanya saja Risa masih uring-uringan. Aku lebih uring-uringan, soalnya Risa belum menyelesaikan cerita mengenai GeunSuk yang ditembak Misa. Apa GeunSuk menerimanya ? Risa terus mengulangi kata Naoki bodoh, sialan  sepanjang perjalanan. Nana dan Ena sampai menarikku menjauh dari Risa, jangan sampai kami tertular stress-nya.
Kami berjalan di belakang Risa. Risa bahkan tidak menyadari keberadaan kami, dia terus bergumam sambil menunduk. Mukanya benar-benar kucel, rambut hitam panjangnya yang biasanya rapi sekarang terikat seadanya. Matanya terlihat hitam dan bengkak, sepertinya dia tidak bisa tidur semalaman.
Kami begitu khawatir melihat keadaan Risa. Pelan-pelan kami berjalan mengikuti langkahnya. Di depan kami ada Misato bersaudara, Ken dan Kei yang saling oper-oper bola sepak. Mereka memang andalan kelas kami dalam olahraga sepakbola. Si kembar Ken dan Kei membuat Nana dan Ena senyum-senyum sendiri. Ken berkali-kali melakukan atraksi menangkap dan mengoper bola ke Kei, Kei tak kalah hebatnya.
Sesuatu terjadi saat kami naik di jalanan yang menanjak. Bola yang tadinya seperti menempel di badan kedua saudara kembar itu, tiba-tiba terlepas dan terlempar tepat kea rah Risa berada. Risa tentu saja tidak menyadarinya, aku baru saja akan berteriak menyuruh Risa menyingkir, seseorang lebih dahulu menangkap bola itu dan menopang badan Risa dengan sebelah tangannya karena Risa hampir terjatuh. Risa yang begitu terkejut, spontan berteriak,” Naoki Bodoh! Sial-an…”
Risa menggigit bibirnya, terpaku menatap orang yang telah menopang badannya.
“Ap-pa ka-mu ba-ik-ba-ik saja?” Naoki terbata-bata dan terlihat begitu shock mendengar kata-kata Risa. Dia langsung menunduk terdiam.
Risa benar-benar menjadi salah tingkah dan speechless.” A..ano…”
Belum sempat Risa bersuara Ken dan Kei memanggil Naoki,” Nao!! Bola kami!!”
Naoki langsung berbalik badan dan melempar bola itu ke Kei dan Ken,” Lain kali kalian harus hati-hati mainnya!!” teriak Naoki serius. Ken dan Kei hanya cengar-cengir sambil garuk-garuk kepala mereka.
“Kenapa malah Cuma nyengir! Ayo minta maaf!” Naoki si kapten sepakbola sekaligus ketua kelas terlihat begitu tegas. Ken dan Kei akhirnya turun dan berkali –kali membungkukkan badan meminta maaf ke Risa. Risa hanya tersenyum sambil mengangguk tersentuh.
“Hmm… kalau begitu, kami duluan…” Naoki masih terlihat kikuk.
Risa yang merasa bersalah dengan ucapannya, akhirnya nggak mau berdiam diri.” Ano… Misuzaki kun!… aku suka kamu!” Risa berteriak tepat di depan Naoki yang sekarang bengong.
Aku, Nana dan Ena tak kalah kagetnya. Ken dan Kei sampai tak sadar kalau bola kesayangan mereka menggelinding terlepas dari tangan mereka.
“Kei!! Sora menggelinding!!” Ken memukul-mukul lengan Kei. Kei yang masih kaget dengan pernyataan Risa, butuh beberapa detik untuknya menyadari maksud perkataan Ken. Mereka pun langsung mengejar Sora yang menggelinding semakin cepat.
Terlepas dari kehebohan Kei dan Ken, suasana di sekitar Naoki dan Risa sungguh beda. Mereka seperti tidak terpengaruh oleh keadaan lingkungan sekitar. Naoki masih terdiam, bingung sendiri, dia terlihat begitu terkejut dan susah sekali untuk menentukan jawaban. Aku merasa Naoki ada ketertarikan dengan Risa. Risa sendiri masih menunduk penuh harap. Aku dan yang lainnya tak kalah deg-deg an nya.
“Maaf…” sahut Naoki setelah beberapa menit suasana di sekitar kami hening.
Risa yang mendengar kata maaf langsung bertingkah aneh, dia seperti orang gusar, Naoki tak diberinya kesempatan melanjutkan kata-katanya.
“Hmm… aku aku ngerti kok, dasar Risa bodoh.” Risa memukul-mukul kepalanya.
“Ah… ano…” Naoki mengerutkan kening mencoba untuk memberi kejelasan, tapi Risa sepertinya tidak mau mendengar penolakan.
“Sudahlah…aku… nggak mau denger. Aku… aku hanya ingin kamu tahu aja kok, kamu nggak usah jawab, nggak usah. Aku udah tahu jawabannya apa.” Risa menguatkan dirinya dengan terus mengoceh dan memaksakan dirinya tersenyum, tapi matanya tak berani menatap Naoki.
Naoki masih berusaha untuk memberi kejelasan tapi Risa sudah lebih dulu mengambil langkah seribu. Aku yakin, Risa pasti tak ingin terlihat cengeng di depan Naoki. Naoki terlihat sangat tidak nyaman, kami sampai enggan menyapanya.
***


To be continued...

hari ini aku boring banget, dengan perasaan tak menentu aku malah nulis cerita geje ini, lucunya aku nulis seharian ampe akhirnya aku nulis cerita panjang lebar ini, hanya saja aku akan posting tulisan ini nggak sekaligus soalnya terlalu banyak, jadi anggaplah kayak cerbung aja. :P

Awalnya aku mau ambil Setting di Indonesia, tapi ceritaku nggak mendukung, ambil Korea, tapi aku jarang nemuin cderita korea bertema sekolahan jadi ... karena aku penggemar Komik aku ngambil setting Jepang.
so Minna enjoy the story... :)

2 komentar:

  1. go naoki,,,go naoki,,,
    jadi inget pemeran naoki di itazura na kiss,,,,tapi beda karakternya,,,he

    BalasHapus
    Balasan
    1. beda..beda..beda... hahahaha... Naoki yang ini lebih kayak Kazehaya kun (kimi ni todoke), hehe...

      Hapus

LeeAne butuh saran dan komentarnya...
Berkomentarlah dengan bahasa baik And no SARA yah guys :)