Perempuan
identik dengan tampil cantik. Oleh karena itu, mereka berlomba-lomba mempercantik dan
merawat diri dengan berbagai macam produk kecantikan.
Kosmetik
merupakan teman yang selalu menemani perempuan untuk menjaga penampilan
sehari-hari. Konsumen kosmetik tiap hari terus bertambah, hal tersebut
memperlihatkan betapa perempuan sangat ingin selalu berpenampilan menarik dan
menawan setiap saat. Tentu saja hal tersebut menggoda para produsen kosmetik
untuk saling bersaing menghasilkan produk yang berdaya saing namun tetap dapat
terjangkau.
Saat
ini telah banyak beredar di pasaran berbagai macam produk kosmetik,dari
yang merek terkenal sampai yang tidak bermerek, dari yang import sampai produk
dalam negeri. Produk kosmetik terus dikembangkan kualitasnya. Namun,
tidak semua produsen memperhatikan halal tidaknya bahan-bahan kosmetik
yang mereka gunakan. Tidak heran, karena masyarakat pada umumnya juga tidak
terlalu peduli dengan halal atau tidaknya produk kosmetik
tersebut. Masyarakat lebih banyak memperhatikan kandungan berbahaya dari kosmetik
yang digunakan seperti merkuri dan hydroquinon. Halal
atau tidaknya suatu produk masih hanya diidentikkan dengan produk makanan dan
minuman, padahal kosmetik juga merupakan produk yang penting
diketahui kehalalannya. Apalagi kosmetik digunakan tidak
hanya oleh perempuan tapi juga oleh laki-laki.
Kenapa
kita perlu mengetahui kehalalan suatu produk kosmetik?
Pada
dasarnya kosmetik memenuhi hampir sebagian aktivitas kita,
tentu saja kita tidak ingin ibadah kita tidak diterima hanya karena menggunakan
produk yang tidak halal. Adapun zat-zat yang terkandung dalam bahan
pembuatan kosmetik yang kerap menjadi dasar ketidakhalalan
suatu kosmetik adalah kolagen, plasenta, cairan amnion
dan gliserin. Bahan-bahan ini banyak yang bersumber dari bahan tidak halal
seperti babi ataupun dari jaringan manusia sendiri (plasenta dan cairan
amnion). Penggunaan bahan ini kerap dilakukan karena biaya produksi yang
dihasilkan rendah tapi kualitas hasil produksi cukup memuaskan.
Oleh
karena itu maka telitilah bahan yang digunakan pada produk yang akan
dibeli. Memang tidak mudah untuk mengenalinya karena bahan turunan yang dipakai sangat
beragam dan kompleks, apalagi ada bahan yang tidak bisa diidentifikasi begitu
saja. Tidak seperti produk dari bahan nabati yang biasanya halal, produk dari
bahan hewani perlu lebih diperhatikan. Beberapa istilah yang sering dipakai
untuk zat turunan dari hewan: Asam amino, kolesterol, protein atau kolagen,
dye/colours, sistina (cystine), gelatine (gelatin), stearic acid, tallow,
vitamin A, glycerine, hyaluronic acid, hydrolysed animal protein, keratin,
lypids, oleic acid, allantoin, dan elastine. Sodium heparin (biasanya
diambil dari babi dan plasenta yang sering diambil dari manusia, kambing, atau
sapi) malah telah dinyatakan haram oleh MUI.
Supaya lebih mantap dengan pilihan
kita, maka akan lebih aman jika kita memilih produk kosmetik
yang bersertifikasi halal
dari LPPOM MUI atau dapat merujuk langsung pada daftar produk halal
dari Jurnal halal LPPOM MUI. Produk-produk ini dijamin
kehalalannya karena untuk memperoleh sertifikasi halal
produsen harus menjelaskan proses produksinya dengan detail dari bahan yang
digunakan, pengolahan sampai pengemasan. Sehingga sertifikasi halal
ini juga menjaga keamanan produk tersebut, oleh karena itu, produk halal
ini tidak hanya aman untuk yang muslim namun juga bagi yang non muslim.
Wardah
merupakan salah satu produk kosmetik bersetifikat halal yang
sudah memiliki produk berjumlah kurang lebih 200 macam. Selain halal,
produk-produk wardah juga memiliki kemampuan tidak meyumbat pori sehingga
mencegah komedo dan jerawat
(Non Comedogenic), mencegah produksi minyak berlebih
karena suhu panas (Oil Control), mencegah efek buruk sinar UV A dan B
pada kulit (UV Protection)dan zat pewarna yang digunakan aman,
tidak bereaksi terhadap cahaya (Non Photosensitisasi).
sedikit narsis bersama produk wardah hydrating toner dan cleanser |
Terimakasih untuk yang sudah menyimak sedikit informasi dari postingan blog ini.
Sumber informasi:
http://ciricara.com/2012/07/09/ciricara-ciri-dan-cara-mengenali-kosmetik-halal/
http://wardahonlineindonesia.blogspot.com/2011_05_01_archive.html
Aetlah. . . Ikut lomba rupanya..semoga menang...
BalasHapusayo ikut juga Ran...:)...
BalasHapusakhirnya bisa comment,,ah Kiki saja.btw sepertinya pori2 saya tertutup krn pake cream wajah makanya berjerawat,tp stlh ga pake ga berjerawat di tempat itu..malah numpuk di dagu :(
BalasHapuseh sama Ran, bingung pula ni gimana rawat wajah, kalo make bintik2, g make rasanya gimana gitu, kok kayak g perhatian ama diri sendiri.... :(
Hapus