Time to talk about MOvie!! yay!!
Well Well... kali ini aku mau bahas movie dari negara berbahasa Mandarin ...
Ok..
dari judulnya aja "HEAR ME" buat aku penasaran ama ceritanya... alhasil
aku pun coba-coba aja melihat movie ini sekilas, paling tidak lihat
pemainnya siapa aja. Walaupun aku nggak familiar ama aktris atau aktor
Taipei, tapi paling tidak aku tahu si Chen Yihan (lawan maen SiWon dan
DongHae di Skip Beat!) dan si Eddy Peng/ Peng Yuyan yang sempat maen di
drama "Tomorrow" yang dipenuhi dengan alunan melodi musik yang masih
kerap aku dengar ampe sekarang.
Cerita
yang awalnya sedikit "ngebosenin" ini karena sunyi banget, semakin lama
di tonton malah sempat buat aku nangis dan tertawa terpingkal-pingkal.
Cerita ini dipenuhi dengan "Sign Language" so... selama nonton mungkin
kita akan mengepresentasikan sendiri suara yang kemungkinan timbul dari
obrolan mereka, emosi mereka, tawa mereka, kesedihan mereka, coz...
semua diekspresikan dalam "kesunyian".
Wait
wait... ini bukan "silent" movie. Hanya saja, kita akan dibawa belajar
mencerna berbagai "sign language" karena ada kesalah pahaman diantara
kedua tokoh di dalam cerita ini. How come?
Let me tell you little bit about this story..
so..
Cerita ini berawal dari pertemuan Tian Kuo (Peng Yuyan) si pengantar
makanan dengan Yang Yang (Chen Yihan) di "swimming pool" dimana Kakak
Yang Yang, Xiao Peng, biasa berlatih. Tian Kuo terpesona saat pertama
kali melihat Yang Yang dan yah.. begitulah dia jatuh cinta pada
pandangan pertama. Lucunya, Tian Kuo bertemu Yang Yang saat Yang Yang
sedang berkomunikasi dengan Xiao Peng menggunakan "sign language" dan
Yang Yang ajaibnya, bertemu Tian Kuo untuk kedua kalinya, saat Tian Kuo
sedang berbicara dengan pelanggannya yang "deaf" menggunakan "sign
language" ....so bisa ditebak. Both of them mengira kalau salah satu
dari mereka "deaf". Jadi... Saat berdua, Tian Kuo selalu menggunakan
"sign language" sewaktu mengobrol dengan Yang Yang, Yang Yang pun selalu
membalasnya dengan "sign language". Perjumpaan mereka bisa dibilang
cukup singkat, tapi tanpa mereka sadari mereka saling memikirkan satu
sama lain. Well... yeah.. Mereka Jatuh Cinta...
Ok...
sedikit tentang sisi romantisnya.. aku nggak mau panjang lebar, bagi
yang penasaran sila di tonton. Saatnya sekarang aku mau bahas " advise"
dari movie ini. Yang Yang yang pada dasarnya terlahir normal membiasakan
dirinya menggunakan bahasa tubuh untuk dapat menjadi telinga bagi
kakanya, dia bahkan melupakan tentang dirinya karena dia sangat
mengkhawatirkan Kakaknya. Kebaikan Yang Yang ternyata membuat Xiao Peng
tertekan. Xiao Peng yang seharusnya menjaga Yang Yang, memanjakannya,
mengurusnya malah seperti bergantung ke Yang Yang. Perasaan itu meluap
saat dia suatu ketika mengalami suatu kecelakaan karena terlelap di
rumah saat terjadi kebakaran. Akibat banyaknya asap yang terhirup,
karirnya sebagai perenang, untuk beberapa saat harus tertunda. Dia
sempat frustasi dan terkesan marah ke Yang Yang. Yang Yang sempat merasa
dia dibenci oleh Kakaknya, padahal Xiao Peng frustasi bukan karena dia
tidak dapat ikut lomba tetapi lebih karena dia tidak ingin mengecewakan
Yang Yang yang begitu membanggakannya. Di bagian inilah aku menangis,
curhatan dua orang saudara yang saling "menyayangi" so touching..
Aku menggaris bawahi kata-kata Yang Yang "Jika kita terlahir kembali, maukah kamu tetap menjadi Kakakku?"
Voila...
bagian terakhir yang ingin aku bahas adalah bagian yang paling kusukai.
Saat... Tian Kuo yang sempat dilanda ke-"galau"an yang sangat karena
Yang Yang tak ingin berhubungan dengannya. Orang tua-nya sampai kuatir
dibuatnya. Dengan gaya khas orang tua, ayahnya mendekatinya dan
menanyakan perihal isi hatinya perlahan-lahan. Akhirnya Tian Kuo mau
berkata jujur pada ayahnya. Ibunya yang akhirnya mengetahui kalau Tian
Kuo suka dengan gadis "deaf" sempat shock. Tapi... melihat anaknya yang
hidup segan mati tak mau, akhirnya sebagai orang tua mereka hanya bisa
memberi "dukungan" ...yang penting anaknya bahagia.
Tian
Kuo yang begitu bahagia mendapat ijin dari kedua orang tuanya, langsung
pergi menemui Yang Yang. Tian Kuo mencoba melatih kata-kata apa yang
akan dia ucapkan ke Yang Yang, sayangnya tanpa ia ketahui, Yang Yang
yang notabennya memang bisa mendengar, mendengar isi hati Tian Kuo.
Mengetahui hal itu, Yang Yang sangat tersentuh sampai tanpa sadar ia
meneteskan air mata. Tapi... saat itu Tian Kuo masih belum menyadari
kalau Yang Yang mendengar ucapannya. Dia pun bertanya ke Yang Yang
menggunakan bahasa tubuh perihal keinginannya mengajak Yang Yang menemui
orang tuanya. Yang Yang pun menjawabnya dengan bahasa tubuh mencoba
memancing Tian Kuo untuk jujur, sayangnya Tian Kuo masih belum siap
mengungkapkan isi hatinya langung saat itu. Bagian ini lucu menurutku,
tapi lebih lucu lagi saat Tian Kuo membawa Yang Yang menemui orang
tua-nya. Orang tuanya yang sangat antusias melihat calon menantunya
sampai membuat beberapa tulisan, karena mereka tidak bisa menggunakan
bahasa tubuh... sungguh lucu... tingkah kedua orang tuanya... kkkkk
Well.. cerita setelahnya yah... gitu deh... yang penting Happy Ending lah... hehe
Kata-kata penutup di film ini...Love and Dream are miraculous, they don't need to be heard, to be said, or translated
so cukup sekian dariku hari ini...
Xie Xie..